TUGAS
I
ASAS-ASAS
PEMBELAJARAN BAHASA
Peranan
Guru Bahasa
Oleh
Endang Wahyuningsi
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis ucapkan kepada Allah
Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Asas-asas Pembelajaran Bahasa tepat pada waktunya. Tugas ini
merupakan tugas pertama perkuliahan Asas-asas Pembelajaran Bahasa.
Tugas ini membahas tentang peranan guru bahasa khususnya
bahasa Indonesia. Tujuan utama dari penulisan tugas ini adalah untuk mengasah
kemampuan mahasiswa dan mengajarkan mahasiswa mencari sendiri dan
mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang telah ditemukan dari kegiatan
penugasan.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga dengan adanya penulisan
tugas ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Padang,
8 Oktober 2012
Penulis
PERANAN GURU BAHASA
1.
Perencanaan dan
Pengorganisasian Pengajaran
a Bagaimana sebaiknya menyusun jadwal
pelajaran bahasa Indonesia? Kemukakan kasus di sekolah Anda!
Berdasarkan
pengalaman yang saya peroleh, penyusunan jadwal pelajaran diatur oleh wakil
kurikulum, sebelum jadwal diumumkan wakil kurikulum menanyakan langsung kepada
guru yang bersangkutan tentang kesiapan guru tersebut untuk menerima jadwal
yang telah disusun. Dan seandainya tidak ada masalah dengan jadwal yang telah
disusun, maka jadwal tersebut diserahkan kepada kepala sekolah, kemudian kepala
sekolah lah yang mensahkan jadwal pelajaran tersebut.
b Mungkinkah di sekolah Anda dua
orang guru mengajar di satu kelas (team
teaching; lesson study); membagi guru bahasa dan guru sastra; seorang guru
mengajar di semua tingkat?
Sesuai
dengan pengalaman yang saya peroleh di lapangan, tidak ditemukan dua orang guru
yang mengajar dalam satu kelas, atau tidak ada guru khusus yang mengajar bahasa
atau sastra saja. Jadi, seorang guru harus memiliki kemampuan baik di bidang
bahasa maupun sastra. Kemudian mengenai tingkatan kelas yang diajar, pada
umumnya guru memegang satu tingkatan, tapi juga ada guru yang mengajar dua
tingkatan, hal ini dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan jam mengajar guru
(sertifikasi).
c Mana yang lebih baik mengajar empat
jam untuk dua hari (masing-masing 2 jam) atau empat jam langsung satu hari? Apa
alasan Anda?
Mengenai
berapa jam sebaiknya guru mengajar dalam satu hari, menurut saya hal ini
disesuaikan dengan kesanggupan guru tersebut. Berdasarkan fakta yang saya temui
di lapangan, ada guru yang mengajar enam jam dalam sehari, tetapi bukan dalam
satu kelas, melainkan tiga kelas. Jadi, setiap kelas mendapat jadwal belajar
satu mata pelajaran dalam dua jam/hari. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari kebosanan siswa dalam belajar.
d Guru sering merasa kekurangan jam,
mengapa?
Kasus
guru merasa kekurangan jam sewaktu mengajar adalah karena kurang efisiennya
waktu yang digunakan serta kurang tepatnya pelaksanaan pembelajaran yang telah
direncanakan dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran.
2. Latar Belakang, Kebutuhan, dan
Minat Siswa
a Apa perlunya mengetahui latar
belakang siswa sebelum memulai semester baru?
Alasan
perlunya mengetahui latar belakang siswa sebelum memulai semester baru adalah
untuk mengetahui potensi, kebutuhan, dan minat siswa.
b Bagaimana sekolah Anda (atau Anda
sendiri) mengetahui latar belakang siswa sebelum memulai mengajar (awal
semester)? Pernahkah Anda melakukannya?
Cara
sekolah, guru, dan saya mengetahui latar belakang siswa adalah dengan cara
melihat data induk siswa, nilai lapor pada semester sebelumnya, dan catatan siswa
yang ada pada guru bimbingan konseling,
serta bertanya langsung kepada wali kelas atau guru yang pernah mengajar siswa
tersebut.
c Informasi apa yang tersedia di
sekolah Anda tentang siswa? Apakah guru mempunnyai akses ke sumber tersebut?
Informasi
mengenai siswa bisa dilihat pada buku induk siswa dan catatan guru bimbingan
konseling di sekolah tersebut. Ya, semua guru mempunyai akses ke sumber
informasi tersebut.
3. Lingkungan dan Rutinitas Kelas
a Apa rutinitas kegiatan siswa yang
Anda rancang agar mereka selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa?
Menurut
saya, rutinitas kegiatan siswa yang akan dirancang agar mereka selalu berusaha
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa adalah dengan membiasakan siswa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dalam kegiatan belajar atau di lingkungan sekolah, kemudian
bisa juga dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti seminar
tentang bahasa, lomba karya tulis di mading sekolah, dan lain-lain.
b Apa dan bagaimana sebaiknya membuat
siswa selalu terlibat dalam penggunaan bahasa Indonesia?
Cara
membuat siswa selalu terlibat dalam penggunaan bahasa Indonesia adalah dengan
cara mengajak seluruh anggota sekolah untuk berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia di lingkungan sekolah.
c Lingkungan belajar yang bagaimana
yang perlu diciptakan agar siswa aktif berbahasa Indonesia di sekolah atau di
kelas?
Lingkungan
belajar yang harus diciptakan agar siswa aktif berbahasa Indonesia di sekolah
atau di kelas adalah lingkungan yang senantiasa menggunakan bahasa Indonesia
dalam proses belajar mengajar. Dan di lingkungan sekolah hendaknya semua warga
sekolah mulai dari penjaga sekolah sampai kepada kepala sekolah harus menggunakan
bahasa Indonesia.
4. Fasilitas dan Sumber Belajar di
Kelas
a Apa perlunya mengatur fasilitas
dan menyediakan sumber belajar di dalam
kelas dan bagaimana keadaan di sekolah Anda?
Perlunya
mengatur fasilitas dan menyediakan sumber belajar di kelas adalah untuk
menunjang proses belajar mengajar agar pembelajaran menjadi efektif dan menarik,
serta siswa termotivasi untuk belajar sehingga hasil atau nilai siswa pun
meningkat. Sesuai dengan pengalaman saya, fasilitas dan sumber belajar umumnya
hanya terdapat di pustaka.
b Bayangkan sekolah atau kelas
mengajar Anda, bagaimanakah Anda dapat merancang fasilitas-fasilitas yang
tersedia (seminim apapun) agar kegiatan belajar bahasa Indonesia mencapai hasil
maksimal?
Agar
pembelajaran bahasa Indonesia mencapai hasil yang maksimal, seorang guru harus
bisa memanfaatkan apa yang ada atau membuat dan merancang fasilitas-fasilitas
sederhana sebelum mengajar, misalnya menyediakan gambar pemandangan dalam
pengajaran menulis puisi.
c Apa upaya Anda (yang telah
dilakukan di sekolah) untuk melengkapi sumber-sumber belajar bahasa Indonesia?
Upaya
yang dilakukan agar fasilitas sekolah memadai dan menunjang proses belajar
mengajar adalah dengan membangun pustaka dan menyediakan buku-buku wajib,
sastra, dan umum, serta membuat mading sekolah.
5. Berkomunikasi dengan Keluarga Siswa
a Apa perlunya membina hubungan baik
antara sekolah atau guru dengan orang tua atau famili siswa?
Perlunya
membina hubungan baik antara sekolah atau guru dengan orang tua atau famili
siswa adalah untuk mengetahui tentang kondisi siswa baik fisik dan nonfisik.
Keadaan fisik misalnya tentang kondisi badan atau tubuh siswa, sedangkan
kondisi nonfisik yaitu tentang kepintaran atau IQ siswa. Serta mengetahui
bagaimana kondisi perekonomian dan kondisi keluarga siswa tersebut.
b Apa yang perlu diperhatikan ketika
akan membina hubungan dengan orang tua atau famili siswa?
Hal-hal
yang perlu diperhatikan ketika akan membina hubungan baik dengan orang tua atau
famili siswa adalah dengan (1) melakukan komunikasi yang baik, (2) mengatur
jadwal pertemuan dengan memperhatikan waktu yang sesuai dan tepat, (3) dan yang
tidak kala pentingnya adalah saling menghargai satu dengan yang lain.
c Cara apa yang telah Anda dan
sekolah lakukan untuk membina hubungan baik dengan orang tua atau famili siswa
dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia?
Cara
yang dilakukan oleh sekolah atau guru dengan orang tua siswa atau famili siswa
dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia adalah dengan mengajak orang tua
untuk memberikan keluesan kepada anaknya dalam menggunakan bahasa Indonesia
dalam kesehariannya.
6.
Membangun
Perancah (Scaffolding) Belajar
a
Adakah
scaffolds di sekolah atau kelas Anda
untuk membantu siswa belajar bahasa? Kalau ada, apa saja?
Berdasarkan
fakta yang saya temui di lapangan, tidak ada scaffold yang tersedia di dalam ruang kelas, namun sebagai guru
yang baik, saya menyediakan alat peraga atau media dalam mengajar.
b
Dalam
situasi saat ini (di sekolah Anda), scaffolds
apa yang mungkin di buat?
Sesuai
dengan kondisi sekolah pada saat ini scaffolds
yang mungkin dibuat adalah tabel sinonim atau antonim, contoh surat resmi
dan tidak resmi, contoh puisi, pidato, dan lain-lain.
c
Bagaimana
sebaiknnya merancang pembuatan scaffolds untuk
pembelajaran bahasa Indonesia? Apa saja yang perlu dibangun?
Merancang
scaffolds sebaiknya disesuaikan
dengan SK dan KD yang akan diajarkan pada semester yang akan berjalan. Menurut
saya, scaffolds yang perlu dibangun adalah
daftar kosakata, lemari kecil yang berisi bahan bacaan sastra, nonfiksi, dan
bacaan umum.
Sumber:
bahan ajar dari dosen pengampuh: Prof.Dr. Atmazaki, M.Pd.
0 komentar:
Posting Komentar